Iklan Responsive Atas

LightBlog
Responsive Ads Here

Thursday, April 23, 2015

Zat Adiktif Pemicu Utama Hiperaktivitas

Zat Adiktif Pemicu Utama Hiperaktivitas
Banyaknya asupan zat adiktif pada anak akan menyebabkan mereka terkena hiperaktivitas. Kesehatan merupakan hasil dari keseimbngan dinamis dalam pola hidup, gaya makan, dan adaptasi terhadap stress. Keutuhan pola hidup manusia berdasarkan keseimbangan tersebut akan membuka rahasia tubuh yang mampu menghadapi lingkungan sekitar. Optimalisasi keterpaduan jaringan tubuh akan lebih mudah tercapai dengan pola makan yang selaras. Merawat tubuh melalui makanan adalah langkah utama untuk membalik proses penuaan dan mencegah terjadinya proses degenerasi. Setelah oksigen, makanan adalah hal yang paling penting, paling berharga, dan alami di dunia ini. Walaupun ini sangat penting tetapi banyak orang yang bingung dan tidak tahu mengenai nutrisi yang tepat bagi mereka terutama ketika tubuh mereka mengalami ganguan.

Zat Adiktif Pemicu Utama Hiperaktivitas
Zat Adiktif Pemicu Utama Hiperaktivitas

Zat Adiktif Pemicu Utama Hiperaktivitas
Zat Adiktif Pemicu Utama Hiperaktivitas

Zat Adiktif Pemicu Utama Hiperaktivitas
Zat Adiktif Pemicu Utama Hiperaktivitas


Asupan zat adiktif picu hiperaktivitas
Diperkirakan 3 hingga 15 persen dari populasi anak-anak di seluruh dunia mengidap hiperaktivitas. Hiperaktivitas bisa muncul akibat infeksi bakteri, cacingan, keracunan logam berat dan berbahaya, gangguan metabolisme, gangguan kelenjar endokrin, kencing manis, atau gangguan pada otak. Namun ada beberapa faktor penyebab lain yang mempu memicu hiperaktivitas yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar zat adiktif tinggi seperti minumam berkafein tinggi yaitu teh, kopi, cokelat atau cola ketika ibu sedang mengandung. Demikian pula dengan pola makan yang buruk dengan kandungan gizi yang tak seimbang. Atau bahkan kuantitas tidur yang kurang dan  kualitas tidur rendah juga memberikan andil pada munculnya hiperaktivitas.
Zat adiktif lainnya seperti asam salsilat alami yang sering menjadi pencetus alergi juga dapat mencetuskan atau bahkan memperparah hiperaktivitas. Asam salsilat antara lain terdapat pada jeruk, apel, anggur, strawberry, aprikot, kismis, dan juga ceri. Juga makanan yang mengandung bahan pengawet, pemanis, pewarna, atau penyedap masakan. Gluten yang banyak terdapat dalam tepung terigu, havermut, dan juga barley berikut dengan olahannya (sereal, mie, pasta, roti, cake, dan kue-kue kering) juga dicurigai dapat meningkatkan keparahan hiperaktivitas. Begitu pula dengan kasein yang merupakan protein khas terdapat dalam susu dapi dan hasil olahannya seperti es krim, pudding susu, dan juga keju dan pemanis sintetis.
Defisiensi mineral tertentu khususnya zat besi, magnesium, dan juga seng telah diketahui dapat memicu hiperaktivitas. Rakus akan makanan manis atau asin bisa menjadi indikasi seorang anak mengidap hiperaktivitas dan mengalami defisiensi salah satu atau bahkan kombinasi dari mineral-mineral tersebut. Juga rendahnya asupan dimetil glisin dan asam lemak terutama asam lemak omega 3 manjadi salah satu pencetus hiperaktivitas.
Terapi nutrisi dengan menggunakan suplemen zat-zat gizi yang diperkirakan mengalami defesiensi bisa menjadi sarana pertolongan darurat jangka pendek mengatasi hiperaktivitas dan disaat yang bersamaan juga dilakukan pembenahan pola makan. Atau dapat memberikan obat-obat perangsang saraf yang mengandung bahan aktif metilfenidat.


No comments:

Post a Comment