Iklan Responsive Atas

LightBlog
Responsive Ads Here

Thursday, April 23, 2015

Olahraga Menurunkan Resiko Hipertensi

Olahraga Menurunkan Resiko Hipertensi
Dalam pemeriksaan kesehatan banyak orang yang merasa keget saat mendapatkan hasil diagnosis bahwa mereka mempunyai hipertensi. Banyak orang yang tidak mempunyai riwayat penyakit sama sekali kaget dengan hasil yang dikeluarkan oleh dokter sebab mereka merasa mempunyai kesehatan yang sempurna. Keadaan ini bila berlarut-larut tanpa penangan berarti akan membawa pada keadaan yang berbahaya seperti stroke, serangan jantung dan masalah lain yang lebih serius.
Olahraga Menurunkan Resiko Hipertensi
Olahraga Menurunkan Resiko Hipertensi

Olahraga Menurunkan Resiko Hipertensi

Olahraga Menurunkan Resiko Hipertensi

Olahraga Menurunkan Resiko Hipertensi

Olahraga Menurunkan Resiko Hipertensi


Ukuran tekanan darah
Darah pada arterui selalu berada pada suatu tekanan tertentu agar dapat memastikan bahwa seluruh bagian tubuh akan menerima suplai darah yang diperlukan. Tekanan darah pada arteri bergetar sesuai dengan denyutan jantung menuju kapada tekanan yang lebih tinggi dan kemudian kembali kepada tekanan yang lebih rendah. Dengan demikian tekanan secra silih berganti dari nilai tinggi menuju nilai rendah seirama dengan denyutan jantung tersebut, berdasarkan ini maka tidak dapat menyamaratakan dengan satu nilai tetap. Pembahasan harus mencakup keduanya yaitu nilai tinggi yang biasa disebut dengan sistolik dan nilai rendah yang disebut diastolic, dengan demikian tekanan darah seseorang dengan demikian tidak ditulis dengan satu angka melaikan dengan dua angka yang biasanya dimulai dari nilai tertinggi dulu.
Olahraga mengurangi hipertensi
Paffenbarger dari Universitas Stanford yang telah meneliti 15.000 tamatan Universitas Harvard selama 6 hingga 10 tahun, selama penelitian berlangsung didapatkan bahwa 681 tamatan Harvard tersebut menderita hipertensi (160/95). Ternyata alumni yang tidak terlibat dalam olahraga dan kegiatan mempunyai resiko untuk mendapat hipertensi 35% lebih besar dari mereka yang berolahraga, dan keadaan ini berlaku pada mereka dari segala usia antara 35 hingga 74 tahun.
Sementara peneliti lainnya yaitu Blair yang telah bekerja pada Insitit Penelitian Aerobik telah meneliti 4820 pria dan 1219 wanita diantara uasia 20 hingga 65 tahun dengan menggunakan tes treadmill. Blair mengikuti perkembangan mereka selama 1 hingga 12 tahun untuk melihat perkembangan hipertensi mereka. Ternyata hasil penelitian menunjukan bahwa mereka yang berolahraga sedikit mempunyai kemungkinan untuk mepunyai tekanan darah 52% lebih tunggi daripada mereka yang berolahraga dengan cukup hingga mempunyai kesegaran jasmani. Penelitian lain menunjukan bahwa berolahraga dapat menurunkan tekanan diastolic untuk 3 hingga 15 mm Hg dan menurunkan tekanan sistolik antara 5 hingga 25 mm Hg.

Tekanan darah ditentukan oleh dua hal yaitu jumlah darah yang dipompakan jatung per detik dan hambatan yang dihadapi darah dalam melakukan tugasnya melalui arteri. Olahraga dapat menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah kapiler yang baru dan jalan darah yang baru, dengan demikian hal yang menghambat pengaliran darah dapat dihindari atau dikurangi yang berarti mengurangi tekanan darah. Walaupun kesanggupan jantung melakukan pekerjaan tambahan pengaruh dari berkurangnya hambatan itu memberikan penurunan tekanan darah.

No comments:

Post a Comment