Olahraga Menurunkan Resiko
Hipertensi
Dalam
pemeriksaan kesehatan banyak orang yang merasa keget saat mendapatkan hasil
diagnosis bahwa mereka mempunyai hipertensi.
Banyak orang yang tidak mempunyai riwayat penyakit sama sekali kaget dengan
hasil yang dikeluarkan oleh dokter sebab mereka merasa mempunyai kesehatan yang
sempurna. Keadaan ini bila berlarut-larut tanpa penangan berarti akan membawa
pada keadaan yang berbahaya seperti stroke, serangan jantung dan masalah lain
yang lebih serius.
Olahraga Menurunkan Resiko
Hipertensi
Olahraga Menurunkan Resiko
Hipertensi
Olahraga Menurunkan Resiko
Hipertensi
Ukuran tekanan darah
Darah
pada arterui selalu berada pada suatu tekanan tertentu agar dapat memastikan
bahwa seluruh bagian tubuh akan menerima suplai darah yang diperlukan. Tekanan
darah pada arteri bergetar sesuai dengan denyutan jantung menuju kapada tekanan
yang lebih tinggi dan kemudian kembali kepada tekanan yang lebih rendah. Dengan
demikian tekanan secra silih berganti dari nilai tinggi menuju nilai rendah
seirama dengan denyutan jantung tersebut, berdasarkan ini maka tidak dapat
menyamaratakan dengan satu nilai tetap. Pembahasan harus mencakup keduanya
yaitu nilai tinggi yang biasa disebut dengan sistolik dan nilai rendah yang
disebut diastolic, dengan demikian tekanan darah seseorang dengan demikian
tidak ditulis dengan satu angka melaikan dengan dua angka yang biasanya dimulai
dari nilai tertinggi dulu.
Olahraga mengurangi hipertensi
Paffenbarger
dari Universitas Stanford yang telah meneliti 15.000 tamatan Universitas
Harvard selama 6 hingga 10 tahun, selama penelitian berlangsung didapatkan
bahwa 681 tamatan Harvard tersebut menderita hipertensi (160/95). Ternyata alumni yang tidak terlibat dalam
olahraga dan kegiatan mempunyai resiko untuk mendapat hipertensi 35% lebih
besar dari mereka yang berolahraga, dan keadaan ini berlaku pada mereka dari
segala usia antara 35 hingga 74 tahun.
Sementara
peneliti lainnya yaitu Blair yang telah bekerja pada Insitit Penelitian Aerobik
telah meneliti 4820 pria dan 1219 wanita diantara uasia 20 hingga 65 tahun
dengan menggunakan tes treadmill. Blair mengikuti perkembangan mereka selama 1
hingga 12 tahun untuk melihat perkembangan hipertensi
mereka. Ternyata hasil penelitian menunjukan bahwa mereka yang berolahraga
sedikit mempunyai kemungkinan untuk mepunyai tekanan darah 52% lebih tunggi
daripada mereka yang berolahraga dengan cukup hingga mempunyai kesegaran
jasmani. Penelitian lain menunjukan bahwa berolahraga dapat menurunkan tekanan
diastolic untuk 3 hingga 15 mm Hg dan menurunkan tekanan sistolik antara 5
hingga 25 mm Hg.
Tekanan
darah ditentukan oleh dua hal yaitu jumlah darah yang dipompakan jatung per
detik dan hambatan yang dihadapi darah dalam melakukan tugasnya melalui arteri.
Olahraga dapat menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah kapiler yang baru dan
jalan darah yang baru, dengan demikian hal yang menghambat pengaliran darah
dapat dihindari atau dikurangi yang berarti mengurangi tekanan darah. Walaupun
kesanggupan jantung melakukan pekerjaan tambahan pengaruh dari berkurangnya
hambatan itu memberikan penurunan tekanan darah.
No comments:
Post a Comment