Iklan Responsive Atas

LightBlog
Responsive Ads Here

Thursday, April 23, 2015

Manajeman Stress atau Depresi dengan Makanan

Manajeman Stress atau Depresi dengan Makanan
Stress sesungguhnya telah ada sejak manusia diciptakan oleh Allah. Kesehatan merupakan hasil dari keseimbngan dinamis dalam pola hidup, gaya makan, dan adaptasi terhadap stress. Keutuhan pola hidup manusia berdasarkan keseimbangan tersebut akan membuka rahasia tubuh yang mampu menghadapi lingkungan sekitar. Optimalisasi keterpaduan jaringan tubuh akan lebih mudah tercapai dengan pola makan yang selaras. Merawat tubuh melalui makanan adalah langkah utama untuk membalik proses penuaan dan mencegah terjadinya proses degenerasi. Setelah oksigen, makanan adalah hal yang paling penting, paling berharga, dan alami di dunia ini. Walaupun ini sangat penting tetapi banyak orang yang bingung dan tidak tahu mengenai nutrisi yang tepat bagi mereka terutama ketika tubuh mereka mengalami ganguan.
Manajeman Stress atau Depresi dengan Makanan
Manajeman Stress atau Depresi dengan Makanan

Manajeman Stress atau Depresi dengan Makanan
Manajeman Stress atau Depresi dengan Makanan

Manajeman Stress atau Depresi dengan Makanan
Manajeman Stress atau Depresi dengan Makanan



Stress dan depresi
Adanya stress akan mendorong manusia agar mampu menaklukan alam dan tantangannya sehingga mereka dapat meneruskan kehidupan. Pada dewasa ini lebih baik tidak menyerah terhadap stress sebab seseorang mampu mengendalikan stress dan mencegah terjadinya depresi melalui “manajemen meja makan” yaitu dengan mengatur asupan nutrisi secara tepat. Tidak seperti luka gangguan stress dan depresi tidak teramati secara fisik, dan mengetahui seseorang mengidap stress atau depresi dari gejala-gejalanya. Gejala-gejala utama stress adalah kelelahan, sulit tidur, sakit punggung dan tengkuk, sakit kepala, pening, mata berair, muncul gejala pilek dan flu, dan gangguan pencernaan (kembung, nyeri lambung, sembelit, atau diare). Sedangkan gejala-gejala depresi adalah perasaan tertekan, kehilangan minat dan kebahagiaan, mempunyai rasa bersalah yang tinggi, merasa tak berguna, sulit berkonsentrasi, rasa leleh kronis dan kehilangan tenaga, muncul pikiran untuk mengakhiri hidup, kehilangan nafsu makan atau nafsu makan tak terkendali, berat badan merosot atau justru meningkat, sulit tidur atau malah terlalu banyak tidur, dan mudah terseinggung.
Stress atau depresi menguras banyak sekali energy maka asupan karbohidrat kompleks paling dianjurkan untuk dikonsumsi. Karbohidrat sederhana seperti gula dan makan atau minuman manis sebaiknya dibatasi. Jika tidak akan memperparah keadaan, sebab untuk memecah gula menjadi sumber energy diperlukan banyak sekali vitamin B dan akibatnya jika defisiensi vitamin B bisa semakin memuncak sehingga derita stress atau depresi akan bettambah parah. Penting memperhatikan asupan vitamin B kompleks sebab vitamin B diperlukan untuk membantu membongkar asupan kabohidrat, protein, dan lemak dari makanan menjadi energy siap pakai. Selain itu vitamin B kompleks berperan dalam mengontrol sistem saraf dan ikut andil menjaga sistem kekebalan tubuh.
Sebainya hindari minum kopi, merokok, bahkan minum-minuman keras walaupun ketiga hal tersebut sering menjadi pelarian ketika stress melanda. Sebab kafein dalam kopi bersifat diuretic (memicu pengeluaran air seni) sehingga akan banyak vitamin yang larut air yang tercuci dan ikut terbuang bersama air seni, khususnya untuk vitamin C dan juga vitamin B.


No comments:

Post a Comment