Manajeman Stress atau Depresi
dengan Makanan
Stress sesungguhnya
telah ada sejak manusia diciptakan oleh Allah. Kesehatan merupakan hasil dari
keseimbngan dinamis dalam pola hidup, gaya makan, dan adaptasi terhadap stress.
Keutuhan pola hidup manusia berdasarkan keseimbangan tersebut akan membuka
rahasia tubuh yang mampu menghadapi lingkungan sekitar. Optimalisasi
keterpaduan jaringan tubuh akan lebih mudah tercapai dengan pola makan yang
selaras. Merawat tubuh melalui makanan adalah langkah utama untuk membalik
proses penuaan dan mencegah terjadinya proses degenerasi. Setelah oksigen,
makanan adalah hal yang paling penting, paling berharga, dan alami di dunia
ini. Walaupun ini sangat penting tetapi banyak orang yang bingung dan tidak
tahu mengenai nutrisi yang tepat bagi mereka terutama ketika tubuh mereka
mengalami ganguan.
Manajeman Stress atau Depresi dengan Makanan |
Manajeman Stress atau Depresi dengan Makanan |
Manajeman Stress atau Depresi dengan Makanan |
Stress dan depresi
Adanya
stress akan mendorong manusia agar
mampu menaklukan alam dan tantangannya sehingga mereka dapat meneruskan
kehidupan. Pada dewasa ini lebih baik tidak menyerah terhadap stress sebab
seseorang mampu mengendalikan stress
dan mencegah terjadinya depresi melalui “manajemen meja makan” yaitu dengan
mengatur asupan nutrisi secara tepat. Tidak seperti luka gangguan stress dan
depresi tidak teramati secara fisik, dan mengetahui seseorang mengidap stress
atau depresi dari gejala-gejalanya. Gejala-gejala utama stress adalah kelelahan, sulit tidur, sakit punggung dan tengkuk,
sakit kepala, pening, mata berair, muncul gejala pilek dan flu, dan gangguan
pencernaan (kembung, nyeri lambung, sembelit, atau diare). Sedangkan
gejala-gejala depresi adalah perasaan tertekan, kehilangan minat dan
kebahagiaan, mempunyai rasa bersalah yang tinggi, merasa tak berguna, sulit
berkonsentrasi, rasa leleh kronis dan kehilangan tenaga, muncul pikiran untuk
mengakhiri hidup, kehilangan nafsu makan atau nafsu makan tak terkendali, berat
badan merosot atau justru meningkat, sulit tidur atau malah terlalu banyak
tidur, dan mudah terseinggung.
Stress atau
depresi menguras banyak sekali energy maka asupan karbohidrat kompleks paling
dianjurkan untuk dikonsumsi. Karbohidrat sederhana seperti gula dan makan atau
minuman manis sebaiknya dibatasi. Jika tidak akan memperparah keadaan, sebab
untuk memecah gula menjadi sumber energy diperlukan banyak sekali vitamin B dan
akibatnya jika defisiensi vitamin B bisa semakin memuncak sehingga derita
stress atau depresi akan bettambah parah. Penting memperhatikan asupan vitamin
B kompleks sebab vitamin B diperlukan untuk membantu membongkar asupan
kabohidrat, protein, dan lemak dari makanan menjadi energy siap pakai. Selain
itu vitamin B kompleks berperan dalam mengontrol sistem saraf dan ikut andil
menjaga sistem kekebalan tubuh.
Sebainya
hindari minum kopi, merokok, bahkan minum-minuman keras walaupun ketiga hal
tersebut sering menjadi pelarian ketika stress
melanda. Sebab kafein dalam kopi bersifat diuretic (memicu pengeluaran air
seni) sehingga akan banyak vitamin yang larut air yang tercuci dan ikut
terbuang bersama air seni, khususnya untuk vitamin C dan juga vitamin B.
No comments:
Post a Comment