Gejala Hiperaktivitas pada
Anak-anak
Hiperaktivitas umumnya
sering terjadi pada anak-anak sering disama artikan dengan banyak bergerak,
padahal anak yang banyak bergerak belum tentu penyandang hiperaktivitas.
Keutuhan pola hidup manusia berdasarkan keseimbangan tersebut akan membuka
rahasia tubuh yang mampu menghadapi lingkungan sekitar. Optimalisasi
keterpaduan jaringan tubuh akan lebih mudah tercapai dengan pola makan yang
selaras. Merawat tubuh melalui makanan adalah langkah utama untuk membalik proses
penuaan dan mencegah terjadinya proses degenerasi. Setelah oksigen, makanan
adalah hal yang paling penting, paling berharga, dan alami di dunia ini.
Walaupun ini sangat penting tetapi banyak orang yang bingung dan tidak tahu
mengenai nutrisi yang tepat bagi mereka terutama ketika tubuh mereka mengalami
ganguan.
Gejala Hiperaktivitas pada Anak-anak |
Gejala Hiperaktivitas pada Anak-anak |
Gejala Hiperaktivitas pada Anak-anak |
Hiperaktivitas pada anak
Penyebab
terjadinya hiperaktivitas pada anak
selain kuantitas dan kualitas tidur yang kurang mamadai adalah asupan gizi
tidak seimbang, bahan aditif makanan dan kafein berlibah yang dikonsumsi sang
ibu ketika hamil. Semua itu merupakan faktor-faktor yang ikut berperan
mencetuskan hiperaktivitas. Hiperaktivitas
termasuk salah satu dari gangguan pemusatan perhatian, dengan mencakup tiga
aspek yaitu gangguan yang berupa sulit memusatkan perhatian, hiperaktivitas,
dan impulsivitas.
Anak-anak
yang mengalami gangguan pemusatan perhatian saja menampakkan gejala-gejala
ceroboh, sulit berkonsentrasi (misalnya tidak mendengarkan jika diajak bicara),
gagal menyelesaikan tugas, sulit mengatur aktivitas, mengindari tugas yang
memerlukan pemikiran, sering kehilangan barang-barang pribadi, perhatian mudah
teralihkan, dan juga pelupa. Hiperaktivitas
pada anak-anak ditandai dengan terus menerus bergerak, mamainkan jari-jari
tangan atau kaki ketika duduk, sulit duduk diam dalam waktu yang lama,
berlarian atau memanjat secara berlebihan tanpa menghiraukan tempat dan juga
situasi, atau bahkan berbicara berlebihan. Gejala-gejala hiperaktivitas sering disalah artikan oleh para orang tua atau guru
sebagai cirri-ciri anak nakal. Sedangkan anak yang mengalami implusivitas
biasanya muncul berupa perilaku yang langsung menjawab pertanyaan sebelum
pertanyaan itu selesai diajukan. Sama dengan si hiperaktif, si implusif juga
sering dicap sebagai pemberang sebab terkesan tidak penurut dan suka memotong
pembicaraan.
Namun
dari keiga jenis gangguan yang terjadi pada anak-anak, hiperaktivitas termasuk yang paling banyak diidap oleh anak-anak.
Gejala-gejala lain yang mudah diamati dan anak hiperaktif adalah emosi dan
tingkah laku labil dan sulit diduga, misalnya rewel tanpa sebab yang jelas,
mudah meledak karena hal-hal kecil. Gejala lain, jika bermain akan cepat bosan
dan apapun yang diinginkan harus segera dipenuhi karena anak hiperaktif kurang
mentoleransi perasaan frustasi. Ketika menyelesaikan tugas, anak akan sulit
berkonsentrasi sehingga banyak tugas yang tidak terselesaikan. Di lingkungan
sekolah, anak akan sulit berkonsentrasi, perhatiaannya sering mudah teralihkan,
gagal menyelesaikan tugas selain itu anak hiperaktif akan sering berjalan-jalan
di dalam kelas atau mondar-mandir minta izin ke toilet.
No comments:
Post a Comment