Iklan Responsive Atas

LightBlog
Responsive Ads Here

Thursday, April 23, 2015

Gejala Hiperaktivitas pada Anak-anak
Hiperaktivitas umumnya sering terjadi pada anak-anak sering disama artikan dengan banyak bergerak, padahal anak yang banyak bergerak belum tentu penyandang hiperaktivitas. Keutuhan pola hidup manusia berdasarkan keseimbangan tersebut akan membuka rahasia tubuh yang mampu menghadapi lingkungan sekitar. Optimalisasi keterpaduan jaringan tubuh akan lebih mudah tercapai dengan pola makan yang selaras. Merawat tubuh melalui makanan adalah langkah utama untuk membalik proses penuaan dan mencegah terjadinya proses degenerasi. Setelah oksigen, makanan adalah hal yang paling penting, paling berharga, dan alami di dunia ini. Walaupun ini sangat penting tetapi banyak orang yang bingung dan tidak tahu mengenai nutrisi yang tepat bagi mereka terutama ketika tubuh mereka mengalami ganguan.

Gejala Hiperaktivitas pada Anak-anak
Gejala Hiperaktivitas pada Anak-anak

Gejala Hiperaktivitas pada Anak-anak
Gejala Hiperaktivitas pada Anak-anak

Gejala Hiperaktivitas pada Anak-anak
Gejala Hiperaktivitas pada Anak-anak


Hiperaktivitas pada anak
Penyebab terjadinya hiperaktivitas pada anak selain kuantitas dan kualitas tidur yang kurang mamadai adalah asupan gizi tidak seimbang, bahan aditif makanan dan kafein berlibah yang dikonsumsi sang ibu ketika hamil. Semua itu merupakan faktor-faktor yang ikut berperan mencetuskan hiperaktivitas. Hiperaktivitas termasuk salah satu dari gangguan pemusatan perhatian, dengan mencakup tiga aspek yaitu gangguan yang berupa sulit memusatkan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas.
Anak-anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian saja menampakkan gejala-gejala ceroboh, sulit berkonsentrasi (misalnya tidak mendengarkan jika diajak bicara), gagal menyelesaikan tugas, sulit mengatur aktivitas, mengindari tugas yang memerlukan pemikiran, sering kehilangan barang-barang pribadi, perhatian mudah teralihkan, dan juga pelupa. Hiperaktivitas pada anak-anak ditandai dengan terus menerus bergerak, mamainkan jari-jari tangan atau kaki ketika duduk, sulit duduk diam dalam waktu yang lama, berlarian atau memanjat secara berlebihan tanpa menghiraukan tempat dan juga situasi, atau bahkan berbicara berlebihan. Gejala-gejala hiperaktivitas sering disalah artikan oleh para orang tua atau guru sebagai cirri-ciri anak nakal. Sedangkan anak yang mengalami implusivitas biasanya muncul berupa perilaku yang langsung menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan itu selesai diajukan. Sama dengan si hiperaktif, si implusif juga sering dicap sebagai pemberang sebab terkesan tidak penurut dan suka memotong pembicaraan.

Namun dari keiga jenis gangguan yang terjadi pada anak-anak, hiperaktivitas termasuk yang paling banyak diidap oleh anak-anak. Gejala-gejala lain yang mudah diamati dan anak hiperaktif adalah emosi dan tingkah laku labil dan sulit diduga, misalnya rewel tanpa sebab yang jelas, mudah meledak karena hal-hal kecil. Gejala lain, jika bermain akan cepat bosan dan apapun yang diinginkan harus segera dipenuhi karena anak hiperaktif kurang mentoleransi perasaan frustasi. Ketika menyelesaikan tugas, anak akan sulit berkonsentrasi sehingga banyak tugas yang tidak terselesaikan. Di lingkungan sekolah, anak akan sulit berkonsentrasi, perhatiaannya sering mudah teralihkan, gagal menyelesaikan tugas selain itu anak hiperaktif akan sering berjalan-jalan di dalam kelas atau mondar-mandir minta izin ke toilet.

No comments:

Post a Comment