Iklan Responsive Atas

LightBlog
Responsive Ads Here

Thursday, April 23, 2015

Bahayanya Demam Berdarah Dengue (DBD)

Bahayanya Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah dengue (DBD) salah satu dari penyakit mematikan yang dapat menyerang manusia yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Kesehatan bukan hanya sekedar bugar melainkan ditunjang oleh aktivitas dan pengetahuan yang menyehatkan. Oleh karena itu rajin berolahraga dan menjaga pla hidup sehat merupakan hal yang penting dilakukan. Akan tetapi kita juga patut mengenal dan mencegah penyakit mematikan, salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD).

Bahayanya Demam Berdarah Dengue (DBD)
Bahayanya Demam Berdarah Dengue (DBD)

Bahayanya Demam Berdarah Dengue (DBD)
Bahayanya Demam Berdarah Dengue (DBD)

Bahayanya Demam Berdarah Dengue (DBD)
Bahayanya Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdadar dengue (DBD)
Demam berdarah dengue (medisnya disebut dengan Dengue Hermorrhagic Fever/DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang menyebabkan ganguan pada pembuluh darah kepiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan pendarahan. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, dan Amerika. Hampir di seluruh pelosok Indonesia telah menjadi endemic kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Dokter dan tenaga medis lainnya sering salah dalam diagnose sebab kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti flu dan tipus (typhoid).
Masa inkubasi penyakit demam berdarah dengue biasanya berkisar antara 3 hingga 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, selanjutnya penderita akan menunjukan berbagai tanda dan gejala seperti berikut.
·         Demam tinggi yang mendadak selama 2 hingga 7 hari (38-40 derajat celcuis).
·         Pada pemeriksaan uji tourniquet tampak adanya jentik (puspura) pendarahan.
·         Adanya bentuk perdarahan di kelopak mata bagian dalam (konjungtiva), mimisan (epitaksis), dan buang air besar berupa lendir bercampur darah (melena).
·         Terjadi pembesaran hati (hepatomegali).
·         Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
·         Pada pemeriksaan laboraturium pada darah hari ke 3 hingga 7 terjadi penurunan trombosit di bawah 100.000/mm3 (trombositopeni), terjadi peningkatan nilai hematokrit di atas 20% dari nilai normal (hemokonsentrasi).
·         Timbulnya beberapa gejala klinis yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang, dan sakit kepala.
·         Mengalami pendarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
·         Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
·         Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Adapun fokus pengobatan pada penderita demam berdarah dengue adalah mengatasi pendarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh, gula sirup, atau susu). Penambahan cairan melalui infuse (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Tranfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastic. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul misalnya paracetamol membantu menurunkan demam, garam elektrolit jika disertai diare, antibotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder.


No comments:

Post a Comment