Kanker Nasofaring, Kanker Pada
Hidung dan Tenggoroan
Kanker
nasofaring merupakan kanker yang menyerang rongga
belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Kanker merupakan
penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak
normal. Sel-sel kanker tersebut akan berkembang dengan sangat cepat, tak
terkendali, dan akan terus membelah diri lalu akan menyusup ke jaringan
sekitarnya dan akan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang
organ-organ penting serta saraf tulang belakang. Jumlah penderita kanker di
Indonesia hingga saat ini belum diketahui secara pasti namun peningkatannya
dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah sayu penyebab utama
kematian. Dari banyaknya kanker yang ada hanya beberapa jenis yang dapat
diobati terutama jika diobati saat masih stadium dini.
Kanker Nasofaring, Kanker Pada Hidung dan Tenggoroan |
Kanker Nasofaring, Kanker Pada Hidung dan Tenggoroan |
Kanker
nasofaring
Seperti halnya kanker
yang lain, penyebab terjadinya kanker
nasofaring juga belum diketahui secara pasti. Meskipun demikian timbulnya
kanker ini berhubungan erat dengan adanya virus epstain bar. Kanker ini banyak dijumpai pada orang-orang ras
mongoloid yaitu penduduk China bagian selatan, Hong Kong, Thailand, Malaysia,
Singapura dan juga Indonesia, sedangkan ras kulit putih jarang ditemui terkena
jenis kanker ini. Selain itu kanker ini merupakan jenis kanker yang dapat
diturunkan secara genetic.
Hingga sekarang ini
belum jelas bagaimana mulai tumbuhnya kanker
nasoforing, namun penyebaran kanker ini dapat berkembang ke bagian-bagian
lain seperti mata, telinga, kelenjar leher, dan juga otak. Sebaiknya mereka
yang beresiko tinggi terkena kanker ini rajin memeriksakan diri ke dokter.
Resiko tinggi biasanya dimiliki oleh laki-laki keturunan China atau adanya
keluarga (family) yang menderita kanker ini.
Ada beberapa faktor
resiko yang mempercepat kanker
nasoforing ini diantaranya adalah,
·
Sering mengkonsumi makanan yang
mengandung bahan pengawet termasuk makan yang diawetkan dengan cara diasinkan
atau diasap.
·
Sering mengkonsumsi makan adan minuman
yang bersifat panas dan merangsang selaput lendir seperti yang mengandung
alcohol. Selain itu sering menghisap asap rokok, asap minyak tanah, asap kayu
bakar, asap obat nyamuk, atau asap candu.
·
Sering menghisap udara yang penuh asap
di rumah atau rumah yang pergantian udaranya kurang baik.
·
Faktor genetic, yakni mereka yang
memepunyai garis keturunan penderita kanker ini.
Letak kanker nasoforing yang tersembunyi di
belakang hidung atau bahkan dibelakang leangit-langit rongga mulut menyebabkan
serangan kanker ini sering sekali terlambat diketahui. Namun biasanya pada
stadium dini menunjukan gejala-gejala sebagai berikut,
·
Di dalam telinga timbul suara berdengung
dan terasa penuh tanpa disertai rasa sakit hingga pendengaran berkurang.
·
Hidung sedikit mimisan tetapui berulang.
Hidung akan tersumbat terus menerus kemudian berakhir dengan pilek.
·
Untuk stadium akut, kelenjar getah
bening pada leher membesar.
No comments:
Post a Comment