Tapakdara , Tumbuhan Berkhasiat
Tapakdara merupakan
salah satu tumbuhan yang sering di gunakan sebagai obat tradisional. Dewasa ini
masyarakat mulai memanfaatkan kekayaan alam seperti tumbuhan untuk membuat
berbagai jenis obat. Obat yang terbuat dari tambuhan sudah lama dilakukan oleh nenek
moyang pada zaman lampau. Selain itu para ahli telah melakukan penelitian juga
pengujian terhadap sejumlah tumbuhan tertentu yang diperkirakan berkhasiat
untuk pengobatan. Penelitian dilakukan oleh beberapa ahli baik dalam maupun
luar negeri.
Diperkirakan
di Indonesia terdapat 100.000 pengobatan tradisional yang tersebar di 65.000
lebih desa. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang
dilakukan menggunakan obat-obatan atau ramuan tradisional seperti yang sering
dilakukan oleh dukun, sinshe, tabib, dan sebagainya. Banyak dari mereka yang
menggunakan tumbuhan-tumbuhan obat, salah satunya adalah tanaman tapakdara.
Tapakdara dan khasiatnya
Catharanthus roseus atau
di Indonesia sering disebut sebagai tapakdara,
tumbuhan ini masuk dalam family Apocynaceace
dengan Amerika Tengah yang menjadi daerah asal tumbuhan ini. Tapakdara banyak
dipelihara sebagai tanaman hias. Tanaman ini dibedakan menjadi dua jenis
menurut bunganya yaitu merah dan putih. Tapakdara merupakan tumbuhan semak yang
dapat mencapai ketinggian batang hingga 100 cm. Tumbuhan ini merupakan salah
satu tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau di pedesaan beriklim
tropis.
Tapakdara , Tumbuhan Berkhasiat |
Tapakdara , Tumbuhan Berkhasiat |
Tapakdara , Tumbuhan Berkhasiat |
Tapakdara , Tumbuhan Berkhasiat |
Ciri
dari tumbuhan tapakdara ini adalah
memiliki batang bulat dengan diameter yang berukuran kecil, berkayu, beruas dan
bercabang serta berambut. Daun berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan juga
berdaun tunggal. Bunganya indah dan menyerupai terompet dengan permukaan
berbulu yang halus. Tapakdara memiliki rumah biji berbentuk silindris
menggantung pada batang. Dari akar, batang, daun hingga bunga tampakdara
mengandung unsure-unsur zat kimiawi yang bermanfaat untuk pengobatan. Antara
lain vinkristin, vinrosidin, vinblastin, dan
vinleurosin merupakan
kandungan-kandungan komposisi zat alkaloid dari tapakdara.
Tapakdara
dapat digunakan untuk penyembuhan diabetes mellitus hingga sembuh dengan
menggunakan 10 hingga 16 lembar daun tapakdara. Cara membuatnya adalah dengan
direbus menggunakan air sebanyak 3 gelas sampai mendidih hingga hanya tinggal 1
gelas, kemudian diminum setelah dingin. Untuk penderita hipertensi, gunakan 7
lembar daun atau bunga tapakdara. Disedu dengan 1 gelas air dan biarkan
beberapa saat kemudian disaring dan diminum menjelang tidur.
Untuk
deman, gunakan 1 genggam (12-20 gram) daun tapakdara, 3 potong batang dan juga
akar tapakdara. Direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1,5
gelas. Kemudian diminum pagi dan sore dan juga ditambah dengan gula kelapa.
Bagi penderita kurang darah dapat menggunakan 4 putik bunga tapakdara putih.
Direndam dengan 1 gelas air kemudian ditaruh di luar rumah selama semalam.
Diminum pada pagi hari dan lakukan teratur.
No comments:
Post a Comment